MAKALAH SEJARAH INDONESIA
SAMPAI
1500 M
TEORI
GERAK SEJARAH
OLEH
:
AMAN MA’RUF : A1A2
11 083
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
HALUOLEO
KENDARI
2011
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr.Wb
Puji
Syukur Alhamdulillah, tak lupa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena
atas berkat Rahmat dan Hidayah-Nya lah sehingga penulis mampu menyelesaikan
penyusunan makalah ini tepat pada waktu yang telah di tentukan. Dengan pokok
bahasan “Teori Gerak Sejarah”.
Penulis
menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis
harapkan. Guna melengkapi atau memperbaiki pembuatan makalah ini untuk
kedepannya.
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan dapat
memberikan manfaat pula bagi pembaca
pada umumnya.
Kendari 11 Desember 2011
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………..
PENDAHULUAN…………………………………………………...
DAFTAR ISI………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG……………………………………….
B. RUMUSAN
MASALAH…………………………………….
C. TUJUAN……………………………………………………..
D. METODE
PENULISAN…………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
A. SIAPA YANG MENENTUKAN GERAK SEJARAH……..
B.
PENGERTIAN DASAR
TENTANG SEJARAH……..
C.
SIFAT
GERAK SEJARAH………………………………....
D. PERANAN MANUSIA DALAM SEJARAH
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN………………………………………………
B.
SARAN………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Cerita
sejarah melukiskan segala sesuatu dengan bersahaja, yaitu tidak menjelaskan
sebab – sebab mutlak atau sebab – sebab pasti. Hanya rangkaian peristiwa yang
saling dihubungan dengan menunjukkan sangkut pautnya.
Dapatkah
manusia menentukan perjalanan sejarah, ataukah manusia itu seperti wayang yang
hanya di gerakkam saja oleh sejarah.?
Soal – soal filsafat seperti ini, tidak
dapat di carikan pemecahan absolut, yaitu tidak di beri hanya satu jawaban yang
dapat di terima atau tidak. Sebab cerita sejarah melukiskan segala sesuatu
dengan bersahaja, yaitu tidak menjelaskan sebab – sebab mutlak atau sebab–sebab
pasti. Hanya rangkaian peristiwa yang saling dihubungan dengan menunjukkan
sangkut pautnya.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari
pembuatan makalah ini ialah
1. Siapa yang menentukan gerak sejarah
2. Bagaimana sifat gerak sejarah
3. Apakah peranan manusia dalam sejarah
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari penyusunan
makalah ini ialah untuk menambah wawasan kita mengenai teori gerak sejarah dan
mengetahui bagaimana peranan manusia dalam sejarah serta apakah sejarah ini
dapat berguna bagi manusia.
D. METODE PENULISAN
Adapun
metode yang di gunakan penulis dalam menyusun makalah ini ialah dengan membaca
buku – buku yang berhubungan dengan materi gerak sejarah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. SIAPA YANG MENENTUKAN GERAK SEJARAH
Jiwa
besar
Manusia
Gerak sejarah di Khalayak
sebabkan
oleh
Kekuatan di
luar manusia 1. Tuhan
2.
Dewata
3.
Kekuatan masyarakat
4.
Nasib
Dari
bagan di atas, Nampak bahwa betapa sukarnya membahas masalah ini. Bahkan para
pakar mempunyai tanggapan yang berbeda-beda dalam menjawab pertanyaan ini.
B.
PENGERTIAN DASAR
TENTANG SEJARAH
Untuk
memudahkan masalah pangkal sejarah, masalah itu harus di pandang sebagai
masalah yang khusus mengenai manusia. Bagaimana manusia memandang diri
pribadi.? Sejarah adalah manusia, peran sejarah hanya manusia saja, penulis
cerita sejarah manusia pula, peminat sejarah pun manusia, sehingga manusailah
yang harus di pandang sebagai inti soal-soal tersebut.
Oleh
sebab itu, dapat di pandangkan apabila masalah itu di pandang sebagai akibat
dari pendapat manusai tentang diri, yaitu :
a)
Manusia
bebas untuk menentukan nasib sendiri, dengan istilah internasional otonom
b)
Manusia
tidak bebas menentukan nasibnya sendirinasib itu di tentukan oleh kekuatan di
luar pribadinya.
Manusia
di sebut Heteronom. Paham yang menyebutkan manusia heteronom di sebut
determinism.
1)
Gerak
sejarah menurut hukum fatum
Alam
pikir yunani adalah dasar dari perkembangan alam pikir barat. Salah satu sendi
penting ialah anggapan tentang manusia dan alam. Pada dasarnya alam raya sama
dengan alam kecil, yaitu manusia; makro kosmos sama dengan mikro kosmos. Kosmos
itu menunjukkan bahwa alam itu teratur dan di alam itu hukum alam berkuasa.
Perjalanan hidup alam semesta di tentukan oleh nasib, perjalanan matahari,
bulan, bintang, manusia, dan sebagainya tak dapat menyimpang dari nasib yang
telah di tentukan oleh nasib. Hukum alam yang menjadi dasar dari hukum kosmos
ialah hukum lingkaran atau hukum siklus. Setiap kejadian, setiap peristiwa akan
terjadi lagi, terulang lagi. Oleh sebab itu, terdapat dalil “di dunia tidak
terdapat sesuatu (peristiwa) yang baru, segala sesuatu tentu berulang menurut
siklus.”
Sifat
dari cerita sejarah ialah realistis, menurut kenyataan dengan menceritakan peristiwa-peristiwa
itu sedemikian, seolah-olah harus terjadi demikian, harus terjadi begitu.
2)
Paham
Santo Augustinus
Paham
fatum yunani kemudian menjelma dalam agama nasrani sebagai paham ketuhanan
dengan sifat-sifat yang sama.
a.
Ketuhanan
tunggal fatum menjadi Tuhan
b.
Serba
keharusan, menurut rencana alam, menurut ketentuan fatum, menjadi kehendak
Tuhan
c.
Sejarah
sebagai wujud qadar menjadi sejarah sebagai wujud Ilahi.
Kesimpulan
penjelmaan hukum cakra manggilingan itu ialah manusia tidak bebas menentukan
nasib sendiri. Ia menerima nasib dari Tuhan.
Santo Augustinus menghimpun suatu
teori sejarah berdasarkan Fait voluntas
tua itu. Gerak sejarah dunia di ibaratka riwayat hidup manusia; babakan
menurut tingkatan-tingkatan hidup manusia.
No.
|
Augustinus
|
Artinya
|
Zaman
|
1
|
Infantia
|
Bayi
|
Adam sampai Nuh
|
2
|
Pueritia
|
Kanak-kanak
|
Sem, Jafet
|
3
|
Adulescentia
|
Pemuda
|
Abraham sampai Daud
|
4
|
Inventus
|
Inventus
|
Daud
|
5
|
Gravitas
|
Dewasa-dewasa bijaksana
|
Babilonia; Lahirnya Isa
Al-Masih. Akhir zaman
|
6
|
Kiamat
|
Tua
|
Pemilihan antara baik dan jahat
|
Maka
masa sejarah adalah masa percobaan, masa ujian bagi manusia. Kehendak Tuhan
harus di terima dengan rela dan ikhlas.
3)
Pendapat
Ibn Khaldum tentang sejarah
Pendapat
Ibn Khaldum sebenarnya sama saja dengan Augustinus, hanya saja Ibn Khaldul
lebih memusatkan perhatiannya pada akhirat. Baginya sejarah adalah ilmu
berdasarkan kenyataan, tujuan sejarah ialah agar manusia sadar akan
perubahan-perubahan masyarakat sebagai usaha penyempurnaan kehidupannya.
Dengan
tegas Ibn Khaldum menunjukkan perubahan-perubahan dalam masyarakat karena qadar
Tuhan ialah “Nurani” untuk berubah. Justru karena perubahan-perubahan itu
berupa revolusi, pemberontakan penggantian adat – lembaga dan sebagainya, maka
masyarakat dan Negara memperoleh kemajuan. Nyatalah bahwa Ibn Khaldum
menyatakan perubahan sebagai kemajuan dan itulah yang kemudian di sebut teori
evolusi (teori kemajuan) yang di ciptakan oleh Charles Darwin.
4)
Renains
dan akibatnya
Disebabkan
oleh kegiatan-kegiatan para ahli filsafat di zaman Renains, pengaruh gereja
mulai berkurang. Perhatian manusia beralih dari dunia akhirat menjadi dunia
fana. Kepercayaan pada diri sendiri bertambah dalam sanubari manusia.
Kemajuan
ilmu pengetahuan serempak dengan kemajuan filsafat dan tehnik mengakibatkan
timbul alam pikir baru di Eropa, manusia lambat laun melepaskan diri dari agama
serta berani mengembangkat semangat otonom. Sumber gerak sejarah tidak di cari
di luar pribadinya, tetapi di cari di dalam diri sendiri. Hubungan dengan
Kosmos di putuskan, ikatan dengan Tuhan di Tiadakan. Manusia berdiri sendiri,
otonom. Gerak sejarah dipangkalkan kepada kemajuan (evolusi), yaitu keharusan
memaksa segala sesuatu harus maju. Manusia melenyapkan surga-neraka sebagai
tujuan akhir.
5)
Tafsiran
sejarah menurut Oswald Spengler (1880-1936)
Oswald
Spengler tersorot karena kitab yang di karang oleh dirinya sendiri yang sangat
mempengaruhi khalayak ramai dan cendikiawan Eropa-Amerika, yang meramalkan
keruntuhan Eropa. Ramalan ini di dasarkan pada keyakinannya bahwa gerak sejarah
di tentukan oleh hukum alam yang disebut nasib. Kehidupan sebuah kebudayaan
dalam segala-galanya sama dengan kehidupan tumbuh-tumbuhan , sama dengan
kehidupan hewan, sama pula dengan kehidupan manusia. Dan persamaan ini pula ada
pada alam semesta.
6)
Tafsiran
Arnold J.Toynbee (1889-…)
Di
dasari oleh penyelidikan yang ia lakukan, Arnold J.Toynbee mengemukakan bahwa
gerak sejarah tidak terdapat hukum tertentu yang menguasai dan mengatur
timbul/tenggelamnya kebudayaan dengan pasti. Yang di sebut kebudayaan (civilization) oleh Toynbee ialah wujud dari
pada kehidupan suatu golongan seluruhnya, yaitu seperti yang di sebut oleh O.
Spengler sebagai Kultur Zivilisation.
Menurut
Toynbee gerak sejarah berjalan melalui tingkatan seperti :
a.
Lahirnya
kebudayaan
b.
Perkembangan
kebudayaan
c.
Keruntuhan
kebudayaan
1. Kemerosotan kebudayaan
2. Kehancuran kebudayaan
3. Hilang dan lenyapnya kebudayaan.
7)
Teori
Pitirim Sorokin (1889-…)
Teori
Pitirim Sorokin membentangkan suatu teori yang berlainan sekali; ia tidak
mengakui adanya siklus, ia tidak menerima pula adanya teori evolisi yang menuju
kea rah Kerajaan Allah baginya itu tidak di akui. Baginya itu merupakan
teori-teori yang tidak menghargai kenyataan sejarah. Oleh karena itu, ia menyatakan bahwa gerak sejarah
terutama menunjukkan Fluctuation from age to age.yaitu fluktuasi atau naik
turun, pasang surut, timbul-tenggelam dengan ganti berganti. Ia mengatakan
dalam alam yang luas terdapat tiga corak yang tertentu. Yaitu;
1. Ideational yaitu mengenai
kerohanian, ketuhanan, keagamaan, dan kepercayaan.
2. Sensate yaitu yang serba
jasmaniah, mengenai keduniawian, das berpusatkan panca indra
3. Perpaduan dari Ideational dan
Sensate, yaitu suatu kompromi.
C.
SIFAT
GERAK SEJARAH
Teori - teori yang memberikan arah dan tujuan
kepada gerak sejarah dapat di simpulkan demikian :
1) Tanpa arah dan tujuan; seperti
terdapat dalam alam pikir yunani berdasarkan hukum fatum , teori ini kemudian
di perluas dan di perdalam oleh O. Spengler. Gerak sejarah berputur – putar,
berulang – ulang, dan tak terdapatlah sesuatu yang baru. Tiap – tiap kejadian,
tiap – tiap peristiwa, tiap – tiap fakta tentu dan pasti akan terjadi lagi
seperti yang sudah – sudah.
2) Pelaksanaan kehendak Tuhan: Gerak
sejarah di tentukan oleh tuhan dan menuju kea rah kesempurnaan manusia menurut
kehendak Tuhan. Manusia hanya menerima ketentuan itu dengan tidak dapat
mengubah nasibnya. Akhir dari gerak sejarah ialah kerajaan Allah bagi mereka
yang diterima oleh Allah dan kerajaan Setan bagi mereka yang tidak di terima
oleh Allah.
3) Adapula yang berpendirian bahwa
ikhtiar, usaha dan perjuangan manusia dapat menhasilkan perubahan dalam nasib
yang telah di tentukan oleh Tuhan, maka gerak sejarah merupakan perseimbangan
antara kehendak ntuhan dengan usaha manusia. Aliran ini merupakan perpaduan
antara otonomi dan heteronomi.
4) Evilusi dengan kemajuan yang
tidak terbatas; gerak sejarah membawa manusia setingkat demi setingkat demi
kemajuan. Dengan riang gembira manusia melaksanakan gerak sejarah dengan penuh
harapan akan memperoleh kemajuan yang tak terhingga. Alam semesta harus dapat
ia kuasai, semakin meningkat, semakin luas dan dalam pengetahuan manusia dan
makin berkuasa pula ia.
5) Di samping gerak evolusi itu,
terdapat pula paham materialisme histori yang menetukan bahwa masyarakat tanpa kelas
merupakan gerak sejarah. Masyarakat tak berkelas itu adalah muara bagi sejarah
setelah melalui masa kapitalisme.
6) Reaksi terhadap paham evolusi itu
menghasilkan beberapa aliran baru di antaranya :
a. Aliran menuju ketuhanan; aliran
ini umpamanya adalah paham A.J Toynbee, bahwa gerak sejarah itu akan sampai
pada masa bahagia apabila manusia menerima tuhan serta kehendak Tuhan sebagai
dasar mutlak perjuangannya.
b. Aliran irama gerak sejarah;
menurut paham P. Sorokin, gerak sejarah tidak bertujuan apa – apa dan gerak itu
hanya menunjukkan dating lenyapnya atau ganti – bergantinya corak – corak
Ideational, Sensate, Idealistik.
c.
Aliran
kemanusiaan; ini merupakan aliran yang sangat luas dan berpusat pendapat bahwa
manusialah yang paling terpenting di dunia ini.
Pada
umumnya aliran ini menegaskan bahwa manusia mengandung kemungkinan yang
terbatas, manusia memeng dapat berkembang, ia pun dapat menciptakan sesuatu
asal saja diketahui syarat – syarat mutlak tentang kemungkinan – kemungkinan
itu. Maka perjuangan manusia ialah untuk mengetahui syarat – syarat itu serta
untuk merencanakan siasat perjuangan yang sempurna. Syarat – syarat itu
terdapat dalam diri manusia itu sendiri, seperti: bakat, kemampuan, dan lain
sebagainya. Dan ada pula yang di luar manusia itu sendiri, seperti: Negara,
keluarga dan sebagainya.
Alhasil
gerak sejarah adalah perjuangan manusia untuk mencapai kemajuan yang setinggi
mungkin. Semestinya gerak sejarah tidak menunjukkan garis kemajuan seperti yang
terdapat dalam paham evolusi tidak terbatas.
Menurut
Sir Dr. Moh Iqbal seorang filsuf Islam yang di sohor batas – batas kemungkinan
itu adalah amr Allah, yaitu Titah atau Sabdah Allah yang ada di dalam manusia.
Jelaslah
bahwa amr sebagai batas kemungkinan merupakan dasar dan sumber kehidupan manusia:
mengetahui rahasia amr berarti menyelami batas – batas kemungkinan manusia
dengan pengetahuan tentang amr dapatlah di rencanakan keikutsertanya manusia
secara efektif dalam gerak sejarah.
Dari
tinjauan di atas yaitu kesimpulan dari apa yang sudah di bicarakan tampaknya
dengan jelas bahwa pendapat tentang gerak sejarah itu banyak jumlahnya. Gerak
sejarah sukar di tentukan sifat – sifatnya karena kemungkinann – kemungkinan
memberikan banyak tafsiran.
Akan tetapi, betapa pun sukarnya
menentukan sifatnya, nyatalah bahwa:
2.
Isi
gerak sejarah ialah pengalaman manusia
3.
Tujuannya
ialah manusia sempurna dalam arti luasnya , yaitu sempurna sebagai manusia
fatum dan sebagai manusia bertuhan, sebagai manusia materealisme histori dan
sebagai manusia amr
4.
Pokok
– pokok gerak sejarah ialah masalah kemanusian: apakah manusia itu, apa
tujuannya, dan di manakah terletak batas kemungkinannya.
Sifat
gerak sejarah hanya dapat di simpulkan dengan serba tidak memuaskan.! Dari
pokok – pokok tersebut, tidak dapat di rumuskan pendapat mana yang benar
ataupun mana yang salah. Segala sesuatu
mungkin dan dapat. Satu sifat yang perlu di tegaskan, yaitu soal daya penggerak
manusia untuk menciptakan dunia baru bersifat positif dan optimistis. Demikian
karena ia memberikan harapan mulia tentang nasib manusia di kelak kemudian hari manusia mampu dan
dapat mengubah dunia serta menetukan nasib sendiri.
Maka
dapatlah di tentukan bahwa sifat optimistis dalam tafsiran gerak sejarah
sangatlah penting di masa pembangunan. Manusia sebagai pencipta dan sebagai
pembangun, mendapat dorongan yang kuat dari keyakinan bahwa usahanya pasti
berhasil dengan baik.
D. PERANAN MANUSIA DALAM SEJARAH
Manusia tidak dapat di pisahkan
dari sejarah, manusia dan sejarah adalah khayal. Manusia dan sejarah merupakan
dwi tunggal. Manusia sebagai subjek dan sejarah sebagai objek. Sejarah
menceritaklan tentang riwayat manusia, riwayat manusia di ceritakan oleh
manusia, dan riwayat ini di baca dan di alami oleh manusia pula.
Apa bila manusia dipisahkan
dari sejarah, maka ia bukan manusia lagi, melainkan sejenis mahluk biasa,
seperti hewan. Pengalaman yang pernah di alami oleh manusia akan di ketahui
kembali lagi, dapat di alami lagi dengan mempergunakan ingatannya. Menginggat berarti
mengalami kembali, mengetahui kembali apa yang telah terjadi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Gerak sejarah ada
yang di sebabkan karena manusia, ada pula yang di sebabkan dari luar diri
manusia dan menimbulkan banyaknya pendapat atau paham dari para pakar. Gerak
sejara memiliki sifat sebagai berikut:
1.
Dasar
mutlak gerak sejarah ialah manusia
2.
Isi
gerak sejarah ialah pengalaman manusia
3.
Tujuannya
ialah manusia sempurna dalam arti luasnya , yaitu sempurna sebagai manusia
fatum dan sebagai manusia bertuhan, sebagai manusia materealisme histori dan
sebagai manusia amr
4.
Pokok
– pokok gerak sejarah ialah masalah kemanusian: apakah manusia itu, apa
tujuannya, dan di manakah terletak batas kemungkinannya.
B. SARAN
Meskipun gerak sejarah itu
menumbulkan banyak paham dari para pakar, akan tetapi pada dasarnya sumua itu
akan kembali kepada Allah. Jadi capailah emua dengan berdasarkan pedoman –Nya.
DAFTAR PUSTAKA
Ali,R Moh. 2005. Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia. LKSI Yogyakarta
Aswati,
DRA M.,M,Hum. 2011. Dasar-dasar Ilmu
Sejarah. Kendari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar