Terima Kasih

Kamis, 19 September 2013

Teori Gerak Sejarah



MAKALAH SEJARAH INDONESIA
              SAMPAI 1500 M


TEORI GERAK SEJARAH


                                                                                                                            
OLEH :
                                      AMAN MA’RUF  :  A1A2 11 083

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2011


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji Syukur Alhamdulillah, tak lupa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat Rahmat dan Hidayah-Nya lah sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat pada waktu yang telah di tentukan. Dengan pokok bahasan “Teori Gerak Sejarah”.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan. Guna melengkapi atau memperbaiki pembuatan makalah ini untuk kedepannya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan dapat memberikan  manfaat pula bagi pembaca pada umumnya.


Kendari 11 Desember 2011
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………….. 
PENDAHULUAN…………………………………………………...
DAFTAR ISI………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG………………………………………. 
B.     RUMUSAN MASALAH……………………………………. 
C.     TUJUAN…………………………………………………….. 
D.     METODE PENULISAN……………………………………. 
BAB II PEMBAHASAN
A.     SIAPA YANG MENENTUKAN GERAK SEJARAH……..
B.     PENGERTIAN DASAR TENTANG SEJARAH……..
C.     SIFAT GERAK SEJARAH………………………………....
D.     PERANAN MANUSIA DALAM SEJARAH
BAB III PENUTUP
A.     KESIMPULAN……………………………………………… 
B.     SARAN……………………………………………………… 

DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG
            Cerita sejarah melukiskan segala sesuatu dengan bersahaja, yaitu tidak menjelaskan sebab – sebab mutlak atau sebab – sebab pasti. Hanya rangkaian peristiwa yang saling dihubungan dengan menunjukkan sangkut pautnya.
            Dapatkah manusia menentukan perjalanan sejarah, ataukah manusia itu seperti wayang yang hanya di gerakkam saja oleh sejarah.?
     Soal – soal filsafat seperti ini, tidak dapat di carikan pemecahan absolut, yaitu tidak di beri hanya satu jawaban yang dapat di terima atau tidak. Sebab cerita sejarah melukiskan segala sesuatu dengan bersahaja, yaitu tidak menjelaskan sebab – sebab mutlak atau sebab–sebab pasti. Hanya rangkaian peristiwa yang saling dihubungan dengan menunjukkan sangkut pautnya.


B.   RUMUSAN MASALAH
                 Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini ialah
1.      Siapa yang menentukan gerak sejarah
2.      Bagaimana sifat gerak sejarah
3.      Apakah peranan manusia dalam sejarah

C.   TUJUAN
            Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini ialah untuk menambah wawasan kita mengenai teori gerak sejarah dan mengetahui bagaimana peranan manusia dalam sejarah serta apakah sejarah ini dapat berguna bagi manusia.

D.  METODE PENULISAN
            Adapun metode yang di gunakan penulis dalam menyusun makalah ini ialah dengan membaca buku – buku yang berhubungan dengan materi gerak sejarah.
BAB II
PEMBAHASAN

A.     SIAPA YANG MENENTUKAN GERAK SEJARAH
                                                                                        Jiwa besar
                                  Manusia                                    
Gerak sejarah di                                                               Khalayak
sebabkan oleh           
                                   Kekuatan di luar manusia              1. Tuhan
                                                                                        2. Dewata
                                                                                        3. Kekuatan masyarakat
                                                                                        4. Nasib

                 Dari bagan di atas, Nampak bahwa betapa sukarnya membahas masalah ini. Bahkan para pakar mempunyai tanggapan yang berbeda-beda dalam menjawab pertanyaan ini.
B.     PENGERTIAN DASAR TENTANG SEJARAH
          Untuk memudahkan masalah pangkal sejarah, masalah itu harus di pandang sebagai masalah yang khusus mengenai manusia. Bagaimana manusia memandang diri pribadi.? Sejarah adalah manusia, peran sejarah hanya manusia saja, penulis cerita sejarah manusia pula, peminat sejarah pun manusia, sehingga manusailah yang harus di pandang sebagai inti soal-soal tersebut.
          Oleh sebab itu, dapat di pandangkan apabila masalah itu di pandang sebagai akibat dari pendapat manusai tentang diri, yaitu :
a)      Manusia bebas untuk menentukan nasib sendiri, dengan istilah internasional otonom
b)      Manusia tidak bebas menentukan nasibnya sendirinasib itu di tentukan oleh kekuatan di luar pribadinya.
          Manusia di sebut Heteronom. Paham yang menyebutkan manusia heteronom di sebut determinism.


1)      Gerak sejarah menurut hukum fatum
     Alam pikir yunani adalah dasar dari perkembangan alam pikir barat. Salah satu sendi penting ialah anggapan tentang manusia dan alam. Pada dasarnya alam raya sama dengan alam kecil, yaitu manusia; makro kosmos sama dengan mikro kosmos. Kosmos itu menunjukkan bahwa alam itu teratur dan di alam itu hukum alam berkuasa. Perjalanan hidup alam semesta di tentukan oleh nasib, perjalanan matahari, bulan, bintang, manusia, dan sebagainya tak dapat menyimpang dari nasib yang telah di tentukan oleh nasib. Hukum alam yang menjadi dasar dari hukum kosmos ialah hukum lingkaran atau hukum siklus. Setiap kejadian, setiap peristiwa akan terjadi lagi, terulang lagi. Oleh sebab itu, terdapat dalil “di dunia tidak terdapat sesuatu (peristiwa) yang baru, segala sesuatu tentu berulang menurut siklus.”
     Sifat dari cerita sejarah ialah realistis, menurut kenyataan dengan menceritakan peristiwa-peristiwa itu sedemikian, seolah-olah harus terjadi demikian, harus terjadi begitu.
2)      Paham Santo Augustinus
     Paham fatum yunani kemudian menjelma dalam agama nasrani sebagai paham ketuhanan dengan sifat-sifat yang sama.
a.    Ketuhanan tunggal fatum menjadi Tuhan
b.   Serba keharusan, menurut rencana alam, menurut ketentuan fatum, menjadi kehendak Tuhan
c.    Sejarah sebagai wujud qadar menjadi sejarah sebagai wujud Ilahi.
     Kesimpulan penjelmaan hukum cakra manggilingan itu ialah manusia tidak bebas menentukan nasib sendiri. Ia menerima nasib dari Tuhan.
Santo Augustinus menghimpun suatu teori sejarah berdasarkan Fait voluntas tua itu. Gerak sejarah dunia di ibaratka riwayat hidup manusia; babakan menurut tingkatan-tingkatan hidup manusia.


No.
Augustinus
Artinya
Zaman
1
Infantia
Bayi
Adam sampai Nuh
2
Pueritia
Kanak-kanak
Sem, Jafet
3
Adulescentia
Pemuda
Abraham sampai Daud
4
Inventus
Inventus
Daud
5
Gravitas
Dewasa-dewasa bijaksana
Babilonia; Lahirnya Isa Al-Masih. Akhir zaman
6
Kiamat
Tua
Pemilihan antara baik dan jahat

     Maka masa sejarah adalah masa percobaan, masa ujian bagi manusia. Kehendak Tuhan harus di terima dengan rela dan ikhlas.
3)      Pendapat Ibn Khaldum tentang sejarah
     Pendapat Ibn Khaldum sebenarnya sama saja dengan Augustinus, hanya saja Ibn Khaldul lebih memusatkan perhatiannya pada akhirat. Baginya sejarah adalah ilmu berdasarkan kenyataan, tujuan sejarah ialah agar manusia sadar akan perubahan-perubahan masyarakat sebagai usaha penyempurnaan kehidupannya.
     Dengan tegas Ibn Khaldum menunjukkan perubahan-perubahan dalam masyarakat karena qadar Tuhan ialah “Nurani” untuk berubah. Justru karena perubahan-perubahan itu berupa revolusi, pemberontakan penggantian adat – lembaga dan sebagainya, maka masyarakat dan Negara memperoleh kemajuan. Nyatalah bahwa Ibn Khaldum menyatakan perubahan sebagai kemajuan dan itulah yang kemudian di sebut teori evolusi (teori kemajuan) yang di ciptakan oleh Charles Darwin.


4)      Renains dan akibatnya
     Disebabkan oleh kegiatan-kegiatan para ahli filsafat di zaman Renains, pengaruh gereja mulai berkurang. Perhatian manusia beralih dari dunia akhirat menjadi dunia fana. Kepercayaan pada diri sendiri bertambah dalam sanubari manusia.
     Kemajuan ilmu pengetahuan serempak dengan kemajuan filsafat dan tehnik mengakibatkan timbul alam pikir baru di Eropa, manusia lambat laun melepaskan diri dari agama serta berani mengembangkat semangat otonom. Sumber gerak sejarah tidak di cari di luar pribadinya, tetapi di cari di dalam diri sendiri. Hubungan dengan Kosmos di putuskan, ikatan dengan Tuhan di Tiadakan. Manusia berdiri sendiri, otonom. Gerak sejarah dipangkalkan kepada kemajuan (evolusi), yaitu keharusan memaksa segala sesuatu harus maju. Manusia melenyapkan surga-neraka sebagai tujuan akhir.
5)      Tafsiran sejarah menurut Oswald Spengler (1880-1936)
     Oswald Spengler tersorot karena kitab yang di karang oleh dirinya sendiri yang sangat mempengaruhi khalayak ramai dan cendikiawan Eropa-Amerika, yang meramalkan keruntuhan Eropa. Ramalan ini di dasarkan pada keyakinannya bahwa gerak sejarah di tentukan oleh hukum alam yang disebut nasib. Kehidupan sebuah kebudayaan dalam segala-galanya sama dengan kehidupan tumbuh-tumbuhan , sama dengan kehidupan hewan, sama pula dengan kehidupan manusia. Dan persamaan ini pula ada pada alam semesta.
6)      Tafsiran Arnold J.Toynbee (1889-…)
     Di dasari oleh penyelidikan yang ia lakukan, Arnold J.Toynbee mengemukakan bahwa gerak sejarah tidak terdapat hukum tertentu yang menguasai dan mengatur timbul/tenggelamnya kebudayaan dengan pasti. Yang di sebut kebudayaan  (civilization) oleh Toynbee ialah wujud dari pada kehidupan suatu golongan seluruhnya, yaitu seperti yang di sebut oleh O. Spengler sebagai Kultur Zivilisation.
     Menurut Toynbee gerak sejarah berjalan melalui tingkatan seperti :
a.                  Lahirnya kebudayaan
b.                  Perkembangan kebudayaan
c.                  Keruntuhan kebudayaan
1.   Kemerosotan kebudayaan
2.   Kehancuran kebudayaan
3.   Hilang dan lenyapnya kebudayaan.
7)      Teori Pitirim Sorokin (1889-…)
     Teori Pitirim Sorokin membentangkan suatu teori yang berlainan sekali; ia tidak mengakui adanya siklus, ia tidak menerima pula adanya teori evolisi yang menuju kea rah Kerajaan Allah baginya itu tidak di akui. Baginya itu merupakan teori-teori yang tidak menghargai kenyataan sejarah.  Oleh karena itu, ia menyatakan bahwa gerak sejarah terutama menunjukkan Fluctuation from age to age.yaitu fluktuasi atau naik turun, pasang surut, timbul-tenggelam dengan ganti berganti. Ia mengatakan dalam alam yang luas terdapat tiga corak yang tertentu. Yaitu;
1.   Ideational yaitu mengenai kerohanian, ketuhanan, keagamaan, dan kepercayaan.
2.   Sensate yaitu yang serba jasmaniah, mengenai keduniawian, das berpusatkan panca indra
3.   Perpaduan dari Ideational dan Sensate, yaitu suatu kompromi.

C.     SIFAT GERAK SEJARAH
                Teori  - teori yang memberikan arah dan tujuan kepada gerak sejarah dapat di simpulkan demikian :
1)      Tanpa arah dan tujuan; seperti terdapat dalam alam pikir yunani berdasarkan hukum fatum , teori ini kemudian di perluas dan di perdalam oleh O. Spengler. Gerak sejarah berputur – putar, berulang – ulang, dan tak terdapatlah sesuatu yang baru. Tiap – tiap kejadian, tiap – tiap peristiwa, tiap – tiap fakta tentu dan pasti akan terjadi lagi seperti yang sudah – sudah.
2)      Pelaksanaan kehendak Tuhan: Gerak sejarah di tentukan oleh tuhan dan menuju kea rah kesempurnaan manusia menurut kehendak Tuhan. Manusia hanya menerima ketentuan itu dengan tidak dapat mengubah nasibnya. Akhir dari gerak sejarah ialah kerajaan Allah bagi mereka yang diterima oleh Allah dan kerajaan Setan bagi mereka yang tidak di terima oleh Allah.
3)      Adapula yang berpendirian bahwa ikhtiar, usaha dan perjuangan manusia dapat menhasilkan perubahan dalam nasib yang telah di tentukan oleh Tuhan, maka gerak sejarah merupakan perseimbangan antara kehendak ntuhan dengan usaha manusia. Aliran ini merupakan perpaduan antara otonomi dan heteronomi.
4)      Evilusi dengan kemajuan yang tidak terbatas; gerak sejarah membawa manusia setingkat demi setingkat demi kemajuan. Dengan riang gembira manusia melaksanakan gerak sejarah dengan penuh harapan akan memperoleh kemajuan yang tak terhingga. Alam semesta harus dapat ia kuasai, semakin meningkat, semakin luas dan dalam pengetahuan manusia dan makin berkuasa pula ia.
5)      Di samping gerak evolusi itu, terdapat pula paham materialisme histori yang menetukan bahwa masyarakat tanpa kelas merupakan gerak sejarah. Masyarakat tak berkelas itu adalah muara bagi sejarah setelah melalui masa kapitalisme.
6)      Reaksi terhadap paham evolusi itu menghasilkan beberapa aliran baru di antaranya :
a.       Aliran menuju ketuhanan; aliran ini umpamanya adalah paham A.J Toynbee, bahwa gerak sejarah itu akan sampai pada masa bahagia apabila manusia menerima tuhan serta kehendak Tuhan sebagai dasar mutlak perjuangannya.
b.      Aliran irama gerak sejarah; menurut paham P. Sorokin, gerak sejarah tidak bertujuan apa – apa dan gerak itu hanya menunjukkan dating lenyapnya atau ganti – bergantinya corak – corak Ideational, Sensate, Idealistik.
c.       Aliran kemanusiaan; ini merupakan aliran yang sangat luas dan berpusat pendapat bahwa manusialah yang paling terpenting di dunia ini.
                 Pada umumnya aliran ini menegaskan bahwa manusia mengandung kemungkinan yang terbatas, manusia memeng dapat berkembang, ia pun dapat menciptakan sesuatu asal saja diketahui syarat – syarat mutlak tentang kemungkinan – kemungkinan itu. Maka perjuangan manusia ialah untuk mengetahui syarat – syarat itu serta untuk merencanakan siasat perjuangan yang sempurna. Syarat – syarat itu terdapat dalam diri manusia itu sendiri, seperti: bakat, kemampuan, dan lain sebagainya. Dan ada pula yang di luar manusia itu sendiri, seperti: Negara, keluarga dan sebagainya.
                 Alhasil gerak sejarah adalah perjuangan manusia untuk mencapai kemajuan yang setinggi mungkin. Semestinya gerak sejarah tidak menunjukkan garis kemajuan seperti yang terdapat dalam paham evolusi tidak terbatas.
                 Menurut Sir Dr. Moh Iqbal seorang filsuf Islam yang di sohor batas – batas kemungkinan itu adalah amr Allah, yaitu Titah atau Sabdah Allah yang ada di dalam manusia.
                 Jelaslah bahwa amr sebagai batas kemungkinan merupakan dasar dan sumber kehidupan manusia: mengetahui rahasia amr berarti menyelami batas – batas kemungkinan manusia dengan pengetahuan tentang amr dapatlah di rencanakan keikutsertanya manusia secara efektif dalam gerak sejarah.
                 Dari tinjauan di atas yaitu kesimpulan dari apa yang sudah di bicarakan tampaknya dengan jelas bahwa pendapat tentang gerak sejarah itu banyak jumlahnya. Gerak sejarah sukar di tentukan sifat – sifatnya karena kemungkinann – kemungkinan memberikan banyak tafsiran.
Akan tetapi, betapa pun sukarnya menentukan sifatnya, nyatalah bahwa:
2.      Isi gerak sejarah ialah pengalaman manusia
3.      Tujuannya ialah manusia sempurna dalam arti luasnya , yaitu sempurna sebagai manusia fatum dan sebagai manusia bertuhan, sebagai manusia materealisme histori dan sebagai manusia amr
4.      Pokok – pokok gerak sejarah ialah masalah kemanusian: apakah manusia itu, apa tujuannya, dan di manakah terletak batas kemungkinannya.
                 Sifat gerak sejarah hanya dapat di simpulkan dengan serba tidak memuaskan.! Dari pokok – pokok tersebut, tidak dapat di rumuskan pendapat mana yang benar ataupun mana yang salah.  Segala sesuatu mungkin dan dapat. Satu sifat yang perlu di tegaskan, yaitu soal daya penggerak manusia untuk menciptakan dunia baru bersifat positif dan optimistis. Demikian karena ia memberikan harapan mulia tentang nasib manusia  di kelak kemudian hari manusia mampu dan dapat mengubah dunia serta menetukan nasib sendiri.
                 Maka dapatlah di tentukan bahwa sifat optimistis dalam tafsiran gerak sejarah sangatlah penting di masa pembangunan. Manusia sebagai pencipta dan sebagai pembangun, mendapat dorongan yang kuat dari keyakinan bahwa usahanya pasti berhasil dengan baik.
D.     PERANAN MANUSIA DALAM SEJARAH
                 Manusia tidak dapat di pisahkan dari sejarah, manusia dan sejarah adalah khayal. Manusia dan sejarah merupakan dwi tunggal. Manusia sebagai subjek dan sejarah sebagai objek. Sejarah menceritaklan tentang riwayat manusia, riwayat manusia di ceritakan oleh manusia, dan riwayat ini di baca dan di alami oleh manusia pula.
                 Apa bila manusia dipisahkan dari sejarah, maka ia bukan manusia lagi, melainkan sejenis mahluk biasa, seperti hewan. Pengalaman yang pernah di alami oleh manusia akan di ketahui kembali lagi, dapat di alami lagi dengan mempergunakan ingatannya. Menginggat berarti mengalami kembali, mengetahui kembali apa yang telah terjadi.


BAB III
PENUTUP

A.     KESIMPULAN
                 Gerak sejarah ada yang di sebabkan karena manusia, ada pula yang di sebabkan dari luar diri manusia dan menimbulkan banyaknya pendapat atau paham dari para pakar. Gerak sejara memiliki sifat sebagai berikut:
1.      Dasar mutlak gerak sejarah ialah manusia
2.      Isi gerak sejarah ialah pengalaman manusia
3.      Tujuannya ialah manusia sempurna dalam arti luasnya , yaitu sempurna sebagai manusia fatum dan sebagai manusia bertuhan, sebagai manusia materealisme histori dan sebagai manusia amr
4.      Pokok – pokok gerak sejarah ialah masalah kemanusian: apakah manusia itu, apa tujuannya, dan di manakah terletak batas kemungkinannya.

B.     SARAN
                 Meskipun gerak sejarah itu menumbulkan banyak paham dari para pakar, akan tetapi pada dasarnya sumua itu akan kembali kepada Allah. Jadi capailah emua dengan berdasarkan pedoman –Nya.


DAFTAR PUSTAKA

 Ali,R Moh. 2005. Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia. LKSI Yogyakarta

Aswati, DRA M.,M,Hum. 2011. Dasar-dasar Ilmu Sejarah. Kendari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar